top of page
Search

Yuk Kenali Gejala Cacar Monyet (Monkeypox) Pada Anak!



Cacar monyet atau yang biasa dikenal sebagai monkeypox pertama kali ditemukan pada tahun 1970 di Republik Demokratik Kongo, Afrika. Wabah ini termasuk kedalam zoonosis yang berarti virus tersebut dibawa oleh hewan dan kemudian ditularkan kepada manusia melalui gigitan atau cakaran hewan pengerat. Pengidap penyakit ini dapat menulari ke orang lain melalui air liur maupun kontak pada benda yang sama. Saat ini, organisasi kesehatan dunia (WHO) telah memasukan wabah Cacar Monyet sebagai darurat kesehatan global. Meskipun penyakit ini dapat dicegah dengan vaksin cacar (smallpox) dan tidak berada pada tingkat yang mematikan, namun terdapat risiko komplikasi terhadap anak-anak yang tingkat imunitasnya lebih rendah. Oleh karena itu, yuk sama-sama kita kenali gejala cacar monyet pada anak agar dapat melakukan pencegahan sedini mungkin!

Terdapat 3 tahapan penyebaran virus dalam tubuh:

  • Masa Inkubasi

Masa inkubasi dimulai sejak tertular hingga muncul gejala awal. Umumnya berkisar antara 5-13 hari atau 5-21 hari tergantung dengan sistem kekebalan tubuh manusia.

  • Masa Invasi

Pada tahap ini, muncul gejala awal cacar monyet pada anak seperti sakit kepala, nyeri otot, demam di atas 38 derajat celcius, dan kemudian mulai muncul kelenjar getah bening yang membesar dari waktu ke waktu. Jika terdapat ciri-ciri di atas segeralah bawa anak Anda ke dokter untuk mendapatkan pertolongan pertama.


  • Masa Erupsi

Fase ini muncul 1-3 hari setelah masa invasi yang ditandai dengan kemunculan ruam pada kulit berupa bintik dan bercak kemerahan yang didalamnya terdapat nanah hingga keropeng. Ruam kemudian menyebar secara bertahap pada wajah, telapak tangan dan kaki, serta selaput lendir mata. Perlu diingat untuk mengawasi anak Anda karena mereka masih berpotensi menyebarkan virus ini selama keropeng pada tubuhnya belum terlepas semua.


Itulah gejala cacar monyet pada anak yang harus diwaspadai oleh kita bersama. Untuk mencegahnya, Anda harus selalu mengawasi anak agar menghindari kontak dengan hewan yang kemungkinan dapat menjadi media pembawa virus tersebut. Selain itu, selalu ajarkan untuk menjaga kebersihan dan mencuci tangan dengan benar setelah bermain di luar ruangan. Perhatikan juga pengolahan makanan yang dikonsumsi terutama yang berbahan dasar daging. Jika Anda sudah menemukan gejala di atas ada baiknya untuk langsung memeriksakan diri pada dokter sebelum terlambat.


Jangan lupa untuk share artikel ini ke temanmu juga ya!


1 view0 comments

Recent Posts

See All
bottom of page